Mencukur rambut pelanggan yang cerewet

Seperti biasanya masih beraktifitas rutin dan kali ini seputar informasi pangkas rambut datang dari pengalaman pribadi yang lucu, jengkel, senang dan banyak lagi kejadian-kejadian yang saya rasakan pelanggan yang mencukur rambut di tempatku. Seperti yang pelanggan satu ini  yang pernah mencukur pelangganku yang maaf  kata Cerewet.

Mencukur rambut pelanggan cerewet
Source : pixabay
Jadi untuk para tukang pangkas yang belum jauh pengalaman atau masih pemula pasti kaget atau bahkan bisa emosi kalau menghadapi pelanggan yang cerewet, cerewet disini tergantung dari pribadi si tukang pangkas. Jika kita melayani apa yang di kehendaki pelanggan dengan sabar maka cara inilah yang harus ada pada setiap tukang pangkas, sebaliknya jika anda asal- asalan dan cara servisnya tidak sesuai bahkan cara menghadapi orang yang cerewet kurang bagus akibatnya kita kehilangan pelanggan dan cukup sekali cukuran di tempat anda dan tak akan balik lagi.

Pengalamanku menjadi tukang pangkas rambut dan bmenghadapi pelanggan yang cerewet pernah saya rasakan tahun lalu. Jadi si pelanggan ini memang belum pernah cukuran di tempatku, namun dia datang ke tempat pangkasku karena ingin memperbaiki hasil cukurannya yang menurutnya kurang puas. Percakapanpun terjadi pada saat dia datang ke pangkasku.
Pelanggan : bang rapikan cukuranKu
Saya : lah bang ini kan udah rapi, lu abis cukuran kan.
Pelanggan : ia tapi ini jelek sekali pinggiran sama atas tidak seimbang.
Saya : oh.. ya udah duduklah bang.
Proses pencukuran pun berlangsung lima menit, dan hampir selesai. Tak lama pelanggan lihat kiri kanan melalui cermin, terjadi percakapan antara aku dan pelanggan.
Pelanggan : bang ini kurang tipis bang!!
Saya : yang mana? Ini ya!!? Oh iya saya pebaiki, Selsailah perbaikian.
Pelanggan: bang nanti pelipisnya di kecilin aja ya !?
Saya : baik lah. Proses pengerokan sisa pencukuran rambut berlangsung.
Hampir selesai, pelanggan pun masih komplin, dia bilang bang ini kurang kecil, kecilin dikit.
Saya : ok bang saya perbaiki ( dalam hati ku udah gedeg dan pengen balik komlpin) namun saya harus tetap sepenuh hati melayani pelanggan dengan baik.
Perbaikan di bagian pelipis sedang berlangsung dan sesuai apa yang di inginkan pelanggan, area pelipis hampir siap dan berharap tidak ada lagi feed back dari pelanggan. 
Begitu udah mau rampung si pelanggan komplin lagi.
Pelanggan : bang atasnya kok kayak gini bang bisa di perbaiki bang!?
Saya : diatasnya mau di bikin seperti apa, ini udah bagus bang. Kalo diatasnya pendek lagi nanti malah lucu, jadi model si pelanggan persis seperti model potongan rambut rapi pria, sesuai dengan saran saya akhirnya dia bilang. Oh gitu ya!! Tapi di bagian depan dibikin kotak ya bang!??
Saya : ok bang dengan nada pasrah dan lemah. Dan langsung saya proses sesuai dengan keinginan. Proses hampir selesai dan pelanggan tidak ada komentar. Akhirnya alhamdulillah selesai sudah kerjaan walaupun dengan sedikit emosi namun bisa terkendali.
Anda bisa mengambil pelajaran apa yang sudah saya share, namun di balik kesabaran ku ada sisilain yang pantas saya syukuri. Percakapan pun terjadi saat pembayaran.
Pelanggan : nih bang uangnya, ia menyodirkan selembar uang 50ribu ke saya.
Saya : sebentarya ini kembalianya.
Pelanggan : udah bang gak papa ambil aja.
Saya : gini bang disini cukur rambut cuma 15 ribu ini ada kembalianya lagi 35 ribu.
Pelanggan: udah bang ambil aja nggak papa.
Saya : ok bang , trimakasih ya.
Alhamdulillah rezeki yang tidak di sangka-sangka datang dari sudut manapun, jika kita tulus ikhlas bekerja demi kepuasan pelanggan, kalau di bilang sih uang 50ribu  itu tidak seberapa untuk yang sudah biasa cukuran di barbershop. Namun, untuk sekelas pangkas rambut biasa itu udah besar dan sangat bersyukur.

Cerita ini bisa memotivasi anda yang seprofesi dengan saya, agar tetap mementingkan pelanggan dengan melayani dengan kemampuan yang anda miliki agar si pelanggan puas dan bisa balik cukuran lagi ditempat kita. 

Demikian cerita pengalaman ku selama ini menjalankan usaha pangkas rambut, semoga dengan cerita mencukur pelanggan yang cerewet bisa di ambil pelajaran. Tetap semangat jangan lupa becermin dan salam ganteng.
Purwanto
Purwanto Cah kuper

Posting Komentar untuk "Mencukur rambut pelanggan yang cerewet "