Perjuangan istri melahirkan
BISMILLAH
Genap sudah 9 bulan pada tanggal 25 juli istriku mengandung, perkiraan melahirkan akihir 27 atau awal agustus 2020. pada selasa malam tanggal 28 sekitar jam 9 malam perut istri sudah mulai terasa sakit, saat itu juga beliau menahan rasa sakit hingga tidak bisa tidur.
Sampai di pagi harinya rasa sakit hilang datang dan semakin terasa sakit, kahwatir pasti iya karena kami memang baru pertamakali mengalami hal ini. istri langsung mengabari paman, kemudia selang beberapa menit paman dan tante datang menjeput kami. Tempat bidan yang kami pilih berada di kecamatan tanjung batu barat tepatnya perjalanan menempuh jarak 8km.
Sesampainya disana kami tidak lantas ke bidan karena ibu bidan sedang dinas di puskesmas, sambil menunggu ibu bidan datang, saya dan istri menginap di rumah paman yang kebetulan tidak jauh dari tempat bidan. Sementara itu rasa Sakit yang di alami istri terus hilang datang, Namun saat itu kondisi istri kelihatan masih bisa tertawa dan raut wajah masih segar.
Beberapa jam kemudian waktu pukul 11:00 wib kami ke tempat bidan untuk mengecek, sampainya di tempat lokasi ibu bidan yang menangani belum pulang. Sementara itu diceklah oleh perawat yang berada di tempat sudah pembukaan 4. Sejam kemudian ibu bidan datang lalu di cek katanya masih belum apa- apa dalam artian pembukaan satu tapi belum sampai.
Kami memutuskan pulang kerumah paman dalam menunggu masa penantian, perkiraan bidan kalau keadaannya seperti ini memerlukan waktu yang lama. Jadi waktu yang di perkirakan oleh ibu bidan bisa jadi nanti tengah malam atau bisa jadi besok sore karena masa proses pembukaan sangat lama.
Senja pukul 18.00 istri mengarang kesakitan dan tidak tertahan lagi, diantrlah oleh paman untuk mengcek keadaan. Namun hasil yang di peroleh masih tetap sama, tidak ada perkembanganya sama sekali. Akhirnya kami memtuskan untuk menginap di tempat bidan agar tidak bolak- balik dan agar bisa mudah menghubungi ibu bidan jika ada terjadi seusatu.
Dalam masa penantian di malam hari, hilang datang rasa sakit makin hebat. itu yang saya rasa dan apa lagi istri yang merasakan bahkan kami yang baru pertama mengalami hal ini sangat khawatir. Jangankan untuk tidur terlelap semenit pun tidak, ternyata rasa sakit yang di alami memang begini adanya bahkan sakit ini belum apa- apa seperti apa yang di nasehati ibu bidan.
Oleh karenanya kami harus sabar dan tetap kuat mengahadapi ini semua. Pagi datang tepat hari kamis istri tidak tidur terhitung sudah 2 malam 1 hari. Orang normal yang bergadang 1malaman saja sudah sudah lemah, bagaimana dengan orang yang hamil merasa kesakitan ditambah tidak tidur selama 2 hari 2 malam, sobat bisa renungi hal ini.
Posisi kami masih di tempat bidan dan dipagi hari kamis itu saya dan istri berjalan kaki di sekitar halaman rumah, agar bisa di permudah saat proses pembukaan. Pada saat itu perkembangannya masih belum meningkat, karena hal itu. kami balik ke rumah paman untuk bisa lebih nyaman saat penantian.
Yang anehnya jika di tempat bidan rasa sakit yang di derita tidak lah sehebat jika kami balik kerumah paman, jadi pada saat kami melakukan jalan- jalan di dalam rumah rasa sakit makin hebat dari sebelumnya. ditambah lagi dengan meminum ramuan air rumput fatimah pemberian mbah reaksi sakit makin meningkat. Terbukti bahawa fisik istri yang tak berdaya hingga muka pucat dan bibir seperti membiru.
PROSES PANJANG SAAT MELAHIRKAN
Kamis Sore hari sekitar pukul 15:20 wib, menangis sejadi jadinya sambil mengarang kesakiatan dan pasrah apa yang akan terjadi ucap beliau : "nak ibu pasrah nak, ibu dah tak sanggup lagi, kalau mau keluar segeralah". melihat hal itu kami segera bergegas keluar untuk mengantar istri ke tempat bidan di antar oleh bapak mertua dan di temani oleh ibu mertua menggunakan mobil. sesampai nya di tempat bidan ada sedikit hal yang membuat saya tersenyum.
Jadi pada saat kami sampai di tempat bidan, mobil berhenti dan bapak yang kebingungan saat membuka pintu bagian tengah karena terkunci. pada saat itu bapak mencari tombol atau navigasi yang berada di sekitar ruangan kemudi, kejadian sempat berlangsung kira- kira 30 detik. Sementara istri sakit yang sudah tidak bisa tertahan lagi beliau melangkah dengan tegesa-gesa ke ruangan depan mobil untuk bisa segera keluar.
Setelah berhasil keluar saya dan istri langsung ke ruangan untuk bisa di periksa, hingga ibu bidan datang dan mengcek sudah pembukaan ke-4. DiKarenakan fisik istri sudah lemah. jadi untuk proses selanjutnya sedikit lama, pada saat itu masih menunggu si bayi turun hingga bisa mengeluarkan tanda seperti pecah atau keluarnya air ketuban.
Oleh ibu bidan langsung ditangani serius dengan memasang infus, suntik penguat (energi) dan minum obat perangsang agar memperlancar saat persalinan. Selang 20 menit kemudian tepat jam 16:00 pecahlah ketuban dengan bantuan medis ibu bidan.
Alhamdulillah tanda- tanda baby akan keluar kedunia bisa sudah ada, pada saat itu sakit yang ini lebih berbeda. Karena si bayi yang ingin keluar itu seperti ingin BAB, instruksi dari ibu bidan untuk menekuk lutut dan berbaring kesebelah kiri. Selanjutnya jika berasa seperti ingin BAB langsung tarik nafas lalu ngeden.
Lagi - lagi cobaan menimpa jalannya persalinan, dikarenakan saat ngeden istri tidak begitu panjang yang jadi penyebab adalah kurang tidur dan habisnya tenaga. Dalam hati membayangkan Masyaallah begini perjuangan ibuku waktu dulu melahirkanku kedunia ini memperjuangkan bahkan harus bertaruh nyawa. Semangatku tak lantas turun dan memberi semangat istriku agar bisa kuat mengahdapi semua ini.
Proses berlangsungnya menjalani masa tersulit inilah yang di khawatirkan, namun sangat di tunggu kehadiran sang bayi. Ada yang paling sedih dalam seumur hidupku waktu itu, aku harus keluar dari ruangan karena himbauan bidan kampung yang ikut menangani waktu itu, ucap beliau " nang cobalah keluar dulu ya siapa tau dengan ini bayi bisa keluar karena tidak mau ada sang bapaknya ikut didalam" .
uuh perih rasa hati ini mendengar ucapan beliau saat itu, dengan tertunduk layu akupun keluar dari ruangan menuju kamar rawat inap. aku duduk termenung diatas ranjang dan memikirkan apakah semua ini penyebanya ? Tak lantas berfikir negatif dalam hati terus berdoa memohon kepadA allah s.w.t agar di permudahkan persalinan.
Suasana dimalam hari raya idul adha, senja menampakan pertanda sudah maghrib beriringan azan berkumandang. pada saat itu aku beranjak dari tempat duduk lalu mengambil air wudhu, hingga selesai mengambil air wudhu aku keluar dan menunggu di depan pintu ruangan persalinan.
Penantian dan terus berdoa tanpa henti hingga tetesan air matapun tak terbendung. Terdengar Takbir berkumandang terdengar samar - samar, lantas aku mendengar suara ALAHAMDULILLAH didalam kamar persalinan. Airmataku terus deras menetes hingga aku terdengar juga triakan keras dari pak mantri yang menolong "ayo nangis- nangis. nangis lah" sepertinya si bayi terdiam tidak menangis, hingga akhirnya suara itu datang lagi dari kamar persalinan "oek, oek, oek" terdengar samar- samar beliau bilang selamat datang kedunia.
SANG BAYI LAIHR KEDUNIA
Rasa gembira campur haru dan tetesan air mata tidak terbendung lagi, ketika aku sedikit menghmpiri pintu kamar persalinan. Dan Begitu terbuka pintu aku disuruh kedalam istri lalu mengahmpirii dan mencium keningnya. Semakin pecah tangisanku sembari mengucap "selamat anak kita dah lahir". lalu aku Tunduk dan sujud syukur kepada ALLAH S.W.T dengan segala kuasanya.
lanjut berdiri dan mengadzankan putri pertama kami, dengan tersedu- sedu dazan berkumandang di hadapan telianga kanan anaku. Bersyukur tak terhingga untuk Allah s.w.t , dan ibu bapak kami, dan keluarga yang sudah memberi dukungan baik doa dan tenaga dan materi.
Hari kamis Tepat pada tanggal 9 dzulhijjah malam idhul adha bertepatan tanggal 30 juli 2020 putri pertama kami lahir kedunia dengan selamat. Putri kami di beri nama ADZKIYA ZALFA SYAFIRA pada pukul 18.25 selepas maghrib. Perjuangan Proses melahirkan memakan waktu 2 jam lamanya sejak pecahnya ketuban.
PENUTUP
Kesempurnaan seutuhnya hanya milik Allah s.w.t, disislain keluarga kecil kami di beri penyempurnaan oleh nya dalam berumahtangga. Yaitu hadirnya penyemangat dan pelangkap setalah satu tahun kami berumah tangga, semoga coretan elektronik ini bisa jadi catatan penting dikenang yang bisa di ambil hikmahnya.
ALHAMDULILLAH
MasyaAllah... deg-degan dengan ceritanya. Tapi Alhamdlh bisa selamat dan sehat2 keduanya. Barakallah ya mas pur. Semoga jadi anak yang cantik rupanya, akhlak dan imannya. Sholihah.
BalasHapusAlhamdulillah sehat ca.
Hapustrimakasih atas doa yang aku sangat diharapkan. Semoga lancar dalam persalinan nanti ca, amiinn
mas pur, caca pake link ini untuk di tulisan caca ya
BalasHapusBoleh ca , ntik mas kembalikan, tapi tak dalam waktu dekat ini.
HapusOke mas pur. Aman itu. Trus tentang proses adsens kamren, nanti caca pake link tulisan mas pur juga ya.
BalasHapusMau nulis tentang proses adsense kemaren ya hihihi pasti seru ni baca coretanya nantik hihihi. Oke
BalasHapus