Di marahi pelanggan saat mencukur
Kejadian dan resiko dalam menjalankan aktifitas seperti pekerjaan sehari- hari pasti mempunyai resiko, tak terkecuali saya yang selama ini menjadi tukang pangkas rambut juga pernah di marahi pelanggan saat mencukur rambut. Sdikit sharing aja ya bos, untuk untuk episode kali ini saya ingin membagikan pengalamanku sekaligus untuk memperbanyak konten di blog ini tentang bagaimana pengalamanku menghadapi pelanggan yang marah-marah saat di cukur.
Gambar: Screenshot by shutterstock web |
Kurang lebih pukul 13.00 saya tiba di kios pangkas rambutku setelah pulang istirahat makan, setibanya di kios langsung membuka pintu. Tak lama kemudian datanglah pelanggan baru hendak mencukur rambut, setelah saya sapa dan langsung saya suruh beliau masuk.
Percakapan bersama pelanggan
Saya : silahkan duduk bang!!
Pelanggan : iya.
Saya : mau dicukur model apa!?
Pelanggan : pinggirnya tipis ya!!
Saya: oke, atasnya mau di bikin pendek ?
Pelanggan : iya.
Proses pencukuran rambutpun di mulai dengan lancar hingga 20%, tak barlangsung lama lalau masuk tahap pencukuran di bagian belakang. Belum selasai pencukuran di bagian belakang si pelanggan resah seperti kecewa dengan hasil cukuran, sedangkan Pencukuran belum selesai dikerjakan. Jadi untuk mengalih perhatian si pelanggan saya ajak ngobrol, saat itu beliaupun melayani obrolan saya. Sembari ngobrol saya memrapikan hasil yang menurut dia tidak bagus, tak lama kemudian beliau komplain.
Pelanggan : kok gini modelnya !!
Saya : sebentar bang sedang di perbaiki nih. Sedikit keterangan bahwa kepala bagian belakang berbentuk lonjong dan terdapat benjolan yang mengakibatkan pencukuran tidak rata, oleh kareba itu saya berusaha untuk perbaiki Namun terlihat beliau gelisah dan langsung bilang.
Pelanggan : "kok malah hancur". Belakangnya kalau mau dibikin bulat ya bulat, kalo maudi bikin petak ya petak. Ini kok bentuknya tak karuan, udahlah- udah biar aku nanti perbaiki di sebalah.
Saya : tetap melayan dan menerima omelanya dengan sopan, iya bang bentar ya pinggiranya saya kerok dulu.
Sesaat teman pelanggan datang dan dia mau cukuran juga, alhasil selesailah pekerjaanku. Tak lama si pelanggan bilang sama temanya yang datanh tadi.
Pelanggan : bro rapi ndak cukuran bagian belakang. Masak cukuran kayak gini ?
" Dalam hatiku panas membara pengen balik marah"
Temanya : rapi kok, itu memang kepala mu yang tidak rata makanya kayak gitu.
Pelanggan : jadi berapa bayaranya!? Beliau langsung menyodorkan uang Rp 20.000,-
Saya : karena hilang kesabaranku karena perkataan si pelanggan terhadap temanya tadi. Jadi saya sentil dikit " udah bang gratis bang lain kali cari tukang sukur lain aja ya!!" .
Pelanggan : Terdiam sejenak, "aii baru ngomng kaya gitu udah merajok".
Saya : tidak merajuk bang, besok- besok jangan cukur sini lagi cari aja tempat lain. Si pelangganpun pergi dengan temanya yang juga tidak jadi untuk cukur rambut.
Begitulah akhir cerita dari pengalaman ku selama menjalani usaha cukur rambut, hal ini juga jadi pelajaran untuk saya agar lebih teliti lagi dengan bentuk kepala pelanggan agar tidak terulang kembali kejadian di marahi pelanggan saat mencukur rambut.
Sampai disini ngeblog saya seputar pengalaman di dunia pangkas rambut, nantikan terus informasi seputar pangkas rambut tentunya di blog INFO NONGOL. Jangan lupa dukung blog ini agar terus berkembang untuk misi berbgai ilmu yang bermanfaat dengan cara bagikan informasi ini ke teman, sahabat, keluarga dan semua orang melalui ikon sosial media di akhir artikel di bawah ini ya bos.
Oke bos!! Jangan lupa becermin dan salam ganteng.
Oke bos!! Jangan lupa becermin dan salam ganteng.
Posting Komentar untuk "Di marahi pelanggan saat mencukur"
Untuk para tamu silahkan berkomentar yang baik dan tidak mengandung unsur sara, dan spam , trimakasih