Cerita istriku yang ngidam kepiting

Pengalaman istri lagi hamil memang aneh tapi nyata, tidak hanya aku saja yang baru pertama kali merasakan menghadapi istri lagi hamil muda, tapi orang lain juga pernah merasakan bagaimana menghadapi istri yang sedang hamil.

Sebagian orang yang belum terbiasa melihat atau menghadapi orang yang sedang hamil mungkin terlihat asing dan bergeleng- geleng kepala karena sikap wanita yang sedang hamil.

Dulu sebelum saya menikah, melihat atau mendengar orang yang sedang hamil itu banyak permintaanya (ngidam) bahkan permintaan dari bawaan orang hamil itu ada yang anti meanstream loh. Apa iya sih ??
Terbukti dan sesuai dengan pengalaman saya, si istri yang kini sedang hamil muda, dan dari awal hamil banyak sekali keluhan yang dirasakan. Mulai dari mual, muntah, perut merasa keram dan banyak lagi. Yang saya sangat kasihan, si istri selalu muntah di pagi hari setelah menyikat gigi.

Nah, kejadian yang diluar akal fikiran juga terjadi saat mencium aroma apa saja yang menyengat bisa membuat si istri mual dan muntah, sperti petai, ikan, ayam, dan bahkan aroma pewangi sperti parf dan parfum ruangan bisa membuat perut si istri tidak nyaman. Yang lebihnya lagi bau badan suaminya tidak tercium aroma petai bisa tercium aroma menyengat dan mengeluh " abang petai" sana huueeelkk.

Sama juga dengan mengidam, biasanya wanita yang sedang hamil muda dikarenakan bawaan keinginan yang teramat dan harus di penuhi ( ngidam ) memang fakta, Namaun ada juga sebagian orang hal ini tidak terjadi (keadaan ini bisa di sebut relatif).

Terbukti juga pada saat si istri yang sedang ingin ini- ingin itu yang tak biasa.
Ceritanya Waktu tiga hari sebelum istri ku ngidam kepiting dia pengen ikan puput yang di bakar yang di balut dengan daun pisang. Alhasil apa yang ia inginkan terwujud dan rasanya sangat enak.

Berselang satu hari berikutnya istriku sangat mengiinginkan kepiting, saking inginya kepiting si istri sampai menggerus air liurnya. 

Planing kepengen makan kepiting pun telaksna setelah Kesokan harinya saya membeli seekor kepiting yang beratnya 3 ons dengan harga Rp 48.000.
Rencana kepiting akan di masak esok hari dan ingin di olah menjadi " kepiting masak Saos padang". Pagi jam 06.30 rutinitas tiap hari nemankan istri ke pasar untuk membeli keperluan bumbu untuk masak kepiting.

Setelah pulang dari pasar saatnya untuk meng eksekusi si kepiting. Karena beliau belum pernah mengolah masakan kepiting sampai-sampai untuk mematikan si kepitingpun sempat kebingungan, sampai akhirnya si istri melihat cara matikan kepiting via youtube . Kesulitan tidak cukup sampai disitu untuk mengeksekusi pun si istri masih kebingungan hingga akhirnya bapak mertua yang mematikan si kepiting tersebut.

Kepitingpun mati dan segera di olah menjadi masakan yang ia inginkan, dalam proses pengolahan pun si istri masih mengeluh masalah bau aroma hanyir dari hasil rebusan kepiting sampe ia mengatakan " cukuplah sekali ini aja masak kepitingnya, pening kepala dibuatnya" dan membuat mual dan muntah.

Meski begitu kepiting berhasil dimasak sesuai yang di inginkan, saat itu sembari saya bekerja si istri pun menyurh untuk cepat pulang dan makan bersama. Sudah kebayang donk gimana hasil masakan kepiting istri hmmm yummmi.

Cerita sang istri ngidam kepiting

Bergegaslah saya pun pulang dan merasa tak sabar lagi ingin menyantap masakan kepiting saus padang hasil maskan istri. Sesampainya saya dirumah melihat si istri lagi baring dan raut mukanya layu dan lemes tak seperti biasanya.

saya pun bertanya adek kenapa ayuklah katanya mau makan bersama! Rupanya ia mengeluh perut adk mual lagi bang seperti mau muntah !!

Sembari saya mencuci tangan dan menunggu reda mual, selang bebeerapa menit si istri mengajak untuk makan.
Bang ayuklah makan! , saya pun bergegas kebelakang untuk mencicipi masakan kepitingnya. Pertama saya cicip sambal kepiting sih enak, kemudian saya coba untuk mengambil bagian dadanya kebtulan didalamnya ada telurnya.

Loh kok telurnya masih lumer  ? Si istri bilang, iya itu telurnya angkat aja. Saya angkatlah bagian yang saya inginkan kemudian mencicipi bagian telurnya. Uhhhh bau hanyir dan rasanya sangat aneh, pantesan aja si istri mengeluh bauh amis dari masakan tersebut. Maklumlah si istri memang baru pertama kali masak kepiting dan itu sudah hasil paling maksimal saya hargai itu dan tetap saya santap hasil masakanya.

Nah, giliran si istri ni makan masakanya, beliau bilang " adek cukup merasakan bagian dari capitnya cukuplah ". Diambilah capit satu kepitingnya dengan sedikit sausnya diletakan di atas nasi. Tak sampai tiga suap makan dan mengambil capit kepiting untuk mencicipnya beliau langsung muntah sejadi - jadinya hmmm kasian istriku.

Seahabis muntah sambil menutup hidung ucap si istri " aduhai nak- nak tak jadi makan kepiting" sembari mengelus- elus perutnya, beliau pun pergi dari dapur dan tak jadi makan. Si istri juga berpesan abis makan buang jauh- jauh di luar kulit kepitingnya hihihi sampai segitunya trauma makan kepiting heheh. Sehabis saya makan beliau menyuruh untuk beli telur untuk pengganti lauk kepiting tadi.

Semua keadaan sudah saya memaklumi karena saya tahu dan merasakan begitulah faktanya, bagi anda yang belum pernah mengalaminya cukuplah di hadapi dan tetap sabar, kaerena ini masa proses kehamilan dan semua wanita pasti merasakanya. Semamgat istriku nanti lainkali masak "ikan puput yang di bakar itu " banyak duri pun banyak durilah janji enak kayak waktu itu pernah bikin.

Update: beberapa bulan kemudian sebelum istri melahirkan, akhirnya dapat makan ketam yang di masak langsung oleh bapak mertuaku ( bapak istriku) dengan masakan yang sama dan tidak bau hanyir loh. Rasanya juga mantul. 


Purwanto
Purwanto Cah kuper