Cerita pertama kali momong anak
Sejak lahirnya putri pertamaku pada tanggal 30 juli 2020 lalu dan sudah saya ceritakan di blog ini dengan perjuangan istri melahirkan, menjadikan pengalaman kami yang sangat berharga sebagai pemula dalam mengasuh anak. Terdapat beberapa perlakuan baru dan harus butuh bimbingan terhdap yang lebih berpengalaman.
Kesempatan kali ini akan saya ceritakan pengalaman pertama momong anak dan juga sebagai bentuk berbagi pengetahuan yang bisa anda tanggapi. Yuk intip cerita apa saja yang akan di bicarakan.
AMALAN YANG MASIH HARUS DI PERTIMBANGKAN UNTUK DILAKUKAN
Lahirnya sang bayi banyak sekali pantang larang dan memberikan perlakuan khusus yang bersumber dari budaya, trurn- temurun. Bahkan bisa dibilang jauh dari kaidah agama islam menurut saya loh.
Menanam Ari-ari Dengan Bermacam Syarat
Didapati dari berbagai sumber seperti kajian agama islam bahwa, tidak ada perlakuan khusus seperti halnya merukuni layaknya jenazah yang di anggap itu adalah saudara atau kakak si bayi, bahkan ada yang menanam bersama buku, pena, nama si bayi, minyak wewangian dan menaruh lampu di area ari-ari tanam.
Menanggapi ini banyak para ulama menegaskan bahawa ini tidak ada kaitanya dengan si bayi, ari- ari hanyalah organ dari pertumbuhan biologisnya si bayi dan ketika ari-ari keluar bersama bayi di anggaplah seperti biasa. Dikubur biasa layaknya menguburi agar terhindar dari binatang pemakan dan menghindari pembusukan yang mengakibatkan bau tak sedap.
Apa yang terpenting adalah yang harus benar- benar di perhatikan yaitu si bayinya dengan sunah yang di anjurkan seperti
azankan setelah bayi lahir
taklik ( memberi sari kurma di langit-langit rongga mulut bayi) dengan cara di kunyah dan mengambil sarinya yang halus. alternatif lainya bisa juga dengan madu.
Mencukur rambut.
akiqah setelah umur 7, 14 dan 20 hari
Memberi sawanan Di Ubun-Ubun
Sebagian dari pengunjung disini pasti pernah melihat inggu atau bangle yang di parut halus yang diletakan di ubun-ubun bayi, hal ini katanya berfungsi untuk menolak makhluk halus yang mengganggu. Kebiasaan ini biasa bawaan dari adat masing- masing, saya menyikapinya ambil di sisi positifnya saja. Dikarenakan perintah orang tua jadi tetap mengikuti, namun untuk kepercayaan sebagai penangkal saya belum percaya. Cukup berdoa kepada Allah itu sudah lebih baik menurut ku.
Meletakan benda diatasa kepala
Benda tersebut yang saya tau berupa bungkusan yang isi didalamnya saya belum tau pasti rupa dan bentuknya, sama halnya sawanan pon-pon bisa dibilang penangkal si bayi supaya jauh dari gangguan. Hal ini Saya tetap mengikuti arahan yang di lakukan, namun untuk kepercayaan secara pribadi itu sangat tidak mungkin.
Memberi asap dan belerang
Tujuan pemikiran positif saya adalah sebagai pengusir nyamuk hehehe , ditambah lagi dengan bau- bau blerang yang menyengat bisa mengusir binatang penyengat lainya agar jauh dari lingkungan si bayi
Memangku ketika Senja Tiba
Keberadaan makhluk halus memang harus di percayai, apalagi waktu senja di percaya bahwa makhluk halus sedang berkumpul atau apalah istilahnya. Jadi kaitanya dengan si bayi yang masih kecil bisa melihat makhluk yang tak kasat mata, sehingga bayi bisa menangis meraung- raung. kegiatan memangku bayi di kala senja demikian mungkin bisa mengurangi gangguan sembari membaca solawat atau ayat - ayat suci al- qur'an.
Menyimpan Tali Pusar
Tidak ada anjuran tali pusar itu harus disimpan, karena yang seharusnya itu di tanam bukan diperuntukan sebagai obat, penangkal, koleksi dan lain- lain. Bisa di pastikan bahwa menyimpan hal- hal yang seperti itulah makhluk halus suka karena menyimpan benda-benda tersebut takutnya menuju kepada kesyirikan. Dan syirik itu perbuatan hasut dari saytan.
Jangan memilintal Pada Saat Memeras Pakaian
Lagi - lagi ini adalah perintah orang tua, ketika saya sedang menjemur pakaian anak, terlihat oleh orang beliau langsung menasehati agar tidak memeras kuat sampai terpintal. "Jawabku iya pak".
Alasanya ialah pengaruh ke bayi jika pakian yang sudah di cuci lalu memerasnya dengan di pintal maka si bayi akan menggeliat atau gelisah. Namun hal ini bisa di serap dengan logika, oke saya tidak memeras kuat. disisilain pada saat proses pencucian, dipastikan pakaian di brus/gosok atau pakai mesin cuci prosesnya juga di putar bahkan memintal baju si bayi. nah itukan malah lebih parah dari memeras.
Hal ini Masih dalam penelitian saya dimana letak pengarunya ke bayi tersebut, secara terang- terangan sih saya masih belum percaya.
MERASAKAN PENGALAMAN MENGASUH BAYI
Sebagai ayah/ bapak menpunyai peran penting dalam mengasuh bayi, Terlebih pada saat sang ibu masih belum bisa bergerak sehabis melahirkan. Untuk itu sang suamilah yang harus memberi perhatian untuk bekerja sama dalam mengasuh sang bayi seperti pengalaman yang saya dapat yaitu:
Gambar : pixabay |
Bisa Ganti Popok Bayi
Pernanan ayah sebagai pengganti ketika ibu bayi belum pulih sempurna sudah pasti, disaat bayi menangis merengek dan mengetahui bahwa si bayi BAB lalu minta digantikan popoknya. hal ini saya rasakan dengan gembira dan sesuatu kebiasaan yang baru ketika bayi lahir kedunia.
Bisa Bedong Bayi
Saat usia bayi msih dalam hitungan hari, keadaan fisik bayi masih belum kuat dan rentan terhadap benda yang keras. oleh karenanya dibutukan bedong untuk menjaga agar pergerakan tubuh bayi tidak lasak. Sehingga juga organ tubuh bayi didalam seperti tulang yang masih lembut tetap terjaga.
Sebelum ibu bayinya pulih dan masih sulit untuk bergerak, saya berperan untuk menggantikan bedong loh. Rasanya senang bisa gantikan bedong anak, namun dikala BAB nya tengah malam waktu sedang tidur pulas Rasanya juga malas hehehe.
Terjaga Di Malam Hari
Maksudnya berjaga bukan yang harus memperhatikan setiap saat sepanjang waktu malam. Perlu diketahui bahwa bayi yang baru lahir banyak sekali permintaanya yang tidak kita ketahui. yang bisa diungkapkan si bayi hanya bisa nangis, contohnya mau nyusu, bab, kepanasan atau tiba- tiba meraung tanpa sebab itu bisa terjdi kapan saja termasuk di malam hari saat sedang nyenyak istirahat. nah dipastikan jika memiliki anak yang baru lahir waktu tengah malam terbangun itu lebih sering untuk mengurus si bayi.
Senangnya Bergurau Dengan Bayi
Ketika umur bayi mencapai 1 bulan, Disitulah perkembangan bertambah. sibayi mulai bisa melihat, tersenyum, tertawa dan bisa di ajak bergurau.
Melihanya tumbuh kembangnya semakin baik sangatlah senang, terlebih jika terlalu sibuk dan letihnya bekerja. pulang melihatnya taut wajahnya tersenyum dan tertawa adalah menjadi obat penawar letihnya tubuh ini.
Dari banyaknya pengalaman yang saya dapatkan, pengunjung bisa menilai dan bagaimana pendapat dari dua poin sub judul pembahasan yang saya bagikan. Untuk jejak komentar bisa tuliskan di kolom komentar ya .
yuk berlangganan artikel gratis via email di kolom yang sudah tersedia dibawah ini.
keren tulisannya. kayak jadi ada kawan ngalamin hal yang sama, mas. biarpun kami di aceh, tetap aja tetangga sini suka nganjurin gitu. trus tali pusat lagi, disuruh simpan. tp kami mau buangnya gak tau dimana. halaman rumah semen semua, tanah org lain takutnya kenpa2. jadi tali pusatnya masih disimpan, tapi gak ada niat untuk nyimpan, karena belom sempat cari tanah mau ditanam kemana. hee...
BalasHapusKadang suka gedeg dengan orang yang mengutamakan benda kayak gituan bukan malah sunahnya ( sibayi) yang lebih utama yang di urus.
Hapuskemaren pas mamak mertua juga buat bungle (kami bilangnya) yg ditaruk di ubun2 bayi. kami bilang, niatnya supaya gak mudah masuk angin aja anak kami. trus maghrib, kadang caca pangku kalo dia lagi bangun. tapi kalo lagi tidur caca biarkan aja dia terletak. yang penting maghrib emang gak kami kasi nangis. anak mas pur kalo malam, setelah asi dia diletakkan ditempat tidur bangun gak? tapi kalo diangkat atau digendong dia tidur. gitu juga gak si zalfa?
BalasHapusBanyak versi gunanya bungle, jdi di ubun ubun bayi kan masih lembek , mungkin ketika bungle atau mpon mpon trsebut diletakan di ubun-ubun bisa mempercepat kerasnya ubun - ubun , dan terhindar dari msuk angin bisa diterima ( dalam konteks kesehatan).
BalasHapusSi zalfa tu selalu di gendong klo magrib. Tak pernah tak di gendong.
Sama tujuanya biar tak nangis, untuk anak bayi dengan dunia gaib masih rawan, dan yang paling di hindari adalah nangis yang tak wajar.
Malam biasa ca, setelah asi kadang sampe terlelap, udah gitu diletakan bangun lagi. Tapi di ambil lagi sma ibunya di pokpok smbil pangku udah lelap baru tarok lagi. Iya ca udah paling pw tu klo di pangku sam ibunya.
kok sama kali kejadiannya sama si zaid. hahaaa...apa anak bayi sama semua. kami cuma sebentar aja pake bungle tu. pas ada mamak mertua di banda seminggu. itupun pake dua kali aja.
BalasHapus